Selasa, 20 Juni 2017

Manajemen Kelas



Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everston, emmer, & Worsham, 2003).
Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :

·         Kelas adalah multidimensional

·         Aktivitas terjadi secara simultan

·         Hal-hal terjadi secara cepat

·         Kejadian seringkali tidak bisa diprediksi

·         Hanya ada sedikit privasi

·         Kelas punya sejarah 


Tujuan manajemen kelas adalah membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik serta emosional.

Prinsip Penataan Kelas
Empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003):
·         Kurangi kepadatan di tempar lalu-lalang
·         Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah mengawasi murid
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas



Gaya Penataan Kelas
a.      Gaya auditorium       :Gaya susunan kelas dimana semua murid duduk menghadap guru
b.      Gaya tatap muka      : Gaya susunan kelas dimana murid saling menghadap
c.       Gaya off-set               : Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid duduk di bangku,
                                      tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
d.      Gaya seminar            : Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid duduk di susunan
  berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
e.       Gaya Klaster             : Gaya susunan kelas dimana sejumlah murid bekerja dalam  
   dalam kelompok kecil



 
Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran
·         Menggunakan Gaya Otoritatif
·         Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif
·         Membuat, Mengajarkan, dan Mempertahankan Aturan dan Prosedur
·         Mengajak Murid untuk Bekerja Sama
·         Menjalin Hubungan Positif dengan Murid
·         Mengajak Murid untuk Berbagi dan mengemban tanggung jawab
·         Memberi hadiah terhadap perilaku yang tepat

Mengelola kelas dan memcahkan konflik secara konstruktif membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Tiga aspek utama dari komunikasi adalah keterampilan berbicara, mendengar dan komunikasi nonverbal.
Keterampilan Berbicara
Beberapa strategi untuk berbicara didepan kelas :
Berbicara di Depan kelas dan Murid. Dalam berbicara didepan kelas dan murid hal yang harus diingat adalah mengkomunikasikan informasi secara jelas. Beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain (Florez, 1999):
·         Menggunakan tata bahasa dengan benar
·         Memilih kosakata yang mudah dipahami dan tepat bagi level grade murid
·         Menetapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang anda katakana
·         Berbicara dengan tempo yang tepat
·         Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur
·         Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas dikelas.
Bersikap Asertif (tegas). Menurut Robert Alberti dan Michael Emmons (1995), ketegasan bisa menciptakan hubungan positif dan kosntruktif. Karena orang yang asertif (tegas) mengekspresikan perasaannya, meminta apa yang dia inginkan, dan berkata “tidak” untuk apaa yang tidak mereka inginkan. Ketika seseorang bertindak tegas, mereka memperjuangkan hak yang sah, dan mengekspresikan pandangannya secara terbuka.
Memberi Ceramah yang Efektif.
Berikut ini merupakan pedoman untuk memberikan ceramah, yang bisa bermanfaat bagi murid maupun guru (Alverno College, 1995) :
·         Jalin hubungan dengan audien
·         Kemukakan tujuan anda
·         Sampaikan ceramah secara efektif
·         Ikuti Konvensi yang tepat. Termasuk didalamnya adalah penggunaan tata bahasa yang tepat
·         Tata ceramah dengan rapi
·         Masukkan bukti pendukung dan kembangkan ide anda
·         Gunakan media secara efektif

Keterampilan Mendengar
Mengelola kelas secara efektif akan lebih mudah jika anda dan murid anda punya keterampilan mendengar yang baik. Jika murid anda adalah pendengar yang baik, mereka akan mendapat banyak manfaat dari pengajaran anda dan mereka akan punya hubungan sosial yang lebih baik.
Berikut ini beberapa strategi untuk mengembangkan keterampilan mendengar aktif (Santrock & Halomen, 2002) :
·         Beri perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara.  Ini akan menunjukkan bahwa anda tertarik pada apa yang dia katakana.
·         Parafrasa. Nyatakan apa yang baru saja orang lain katakan dengan kalimat anda sendiri.
·         Sintesiskan tema dan pola. Pendengar yang baik akan meringkaskan tema utama dan perasaan pembicara yang disampaikan dalam percakapan yang panjang.
·         Beri umpan balik atau tanggapan dengan cara yang kompeten.

Berkomunikasi Secara Nonverbal
Selain apa yang anda katakan, anda juga berkomunikasi melalui tangan anda, tatapan mata anda, menggerakkan mulut anda, menyilangkan kaki anda, atau menyentuh  orang lain. Berikut ini beberapa contoh  perilaku umum yang dilakukan orang untuk berkomunikasi secara nonverbal :
·         Mengangkat alis tanda tidak percaya
·         Bersedekap untuk melindungi diri
·         Mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli
·         Mengedipkan satu mata untuk menunjukkan kehangatan dan persetujuan
·         Mengetukkan jari tanda tak sabar
·         Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.

Sulit untuk menutup-nutupi komunikasi non-verbal, sehingga sebaiknya anda menyadari bahwa komunikasi non-verbal dapat menyampaikan apa yang anda atau orang lain rasakan.
Namun, sebaik apapun anda merancang dan mencipatakan lingkungan kelas yang positif, perilaku bermasalah akan muncul. Anda harus menyelesaikannya dengan cara yang efektif dan juga tepat waktu.
Intervensi Minor. Beberapa problem hanya membutuhkan intervensi minor (kecil). Problem ini biasanya adalah perilaku yang mengganggu aktivitas dan proses belajar seperti ribut, meninggalkan tempat duduk tanpa izin, dan sebagainya. Strategi intervensi minor yang efektif, antara lain (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) :
·         Gunakan Isyarat nonverbal
·         Dekati murid
·         Arahkan perilaku
·         Beri instruksi yang dibutuhkan
·         Suruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung
·         Beri murid pilihan
Intervensi Moderat. Beberapa perilaku yang salah membutuhkan intervensi yang lebih kuat ketimbang yang baru saja dideskripsikan diatas. Berikut ini beberapa strategi untuk mengatasi problem seperti ini :
·         Jangan beri privilese atau aktivitas yang mereka inginkan
·         Buat perjanjian behavioral
·         Pisahkan atau keluarkan murid dari kelas
·         Kenakan hukumaan atau sanksi

Menggunakan Sumber Daya Lain, dalam hal ini adalah dengan mediasi teman sebaya, konfensi antara guru dan orang tua, ataupun meminta bantuan kepada kepala sekolah.



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML