Rabu, 05 April 2017

PEMBELAJARAN



  Pembelajaran (learning) dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang diperoleh melalui pengalaman. Tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar, kita mewarisi beberapa kemampuan-kemampuan itu ada sejak lahir, tidak dipelajari.
Pendekatan untuk Pembelajaran
·         Behavioral. Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan sebagai oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Pembelajaran asosiatif (associative learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait (associated).
·         Kognitif. Pendekatan Kognitif Sosial, menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan dan orang (kognitif) saling berinteraksi memengaruhi proses pembelajaran.
Pendekatan pemrosesan informasi, menitikberatkan pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya.
Pendekatan konstruktivis kognitif, menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman.
                                   
Pendekatan Behaviora untuk Pembelajaran
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelaajaran dimaan suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli.  Pengkondisian klasik dapat berua pengalaman negate dan positif dalam diri anak di kelas. Diantara hal-hal di sekolah anak yang menghasilkan kesenangan karena telah dikondisikan secara klasik adlah lagu favorit, perasaan perasaan bahwa kelas adalah tempat yang aman dan menyenangkan, dan kehangatan dan perhatian guru.
Generalisasi, Diskriminasi, dan Pelenyapan. Generalisasi dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama. Diskriminsi dalam pengkondisian klasik terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya. Pelenyapan (extinction) dalam pengkondisian klasik adalah pelemahan conditioned response (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus (US).
 
Desensitisasi Sistematis adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengn cara membuat individu menghasilkan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan.

Pengkondisian Operan
Pengkondisian Operan adalah sebuah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum Efek Thorndike. Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.

Pengkondisian Operan Skinner. Pengkondisian operan, dimana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme skinner.
            Penguatan dan hukuman. Penguatan (imbalan atau Reinforcement) adalah konsekuensi  yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Penguatan berarti memperkuat. Dalam Penguatan Positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Dalam Penguatan Negatif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).

Analisis Perilaku Terapan
Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk merubah perilaku manusia.

Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan
1.      Memilih Penguat yang efektif
2.      Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu
3.      Memilih jadwal penguatan terbaik
4.      Menggunakan perjanjian
5.      Menggunakan penguatan negatif secara efektif
6.      Menggunakan Prompt dan Shaping

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
1.      Menggunakan penguatan Diferensial
2.      Menghentikan Penguatan (Pelenyapan)
3.      Menghilangkan Stimulii yang Diinginkan
4.      Menyajikan Stimuli yang tidak diinginkan (hukuman)

 

PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial Bandura
Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran penting. Faktor person (kognitif) yang ditekankan Bandura pada masa belakangan ini adalah self-efficacy, yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.
Pembelajaran Observasional           
Dinamakan juga sebagai imitasi atau modelling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan menitu perilaku orang lain.
Model Pembelajara Observasional Kontemporer Bandura.
Sejak eksperimen awal, Bandura memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional. Proses itu adalah :
1.      Atensi
Sebelum murid dapat meniru tindakan model, mereka harus memerhatikan apa yang dilakukan atau dikatakan si model
2.      Retensi
Untuk memproduksi tindakan model, murid harus mengodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga informasi itu bisa diambil kembali.
3.      Produksi
Anak mungkin memerhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi, karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa mereproduksi perilaku model.
4.      Motivasi
Seringkali anak memerhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan informasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk meniru tindakan model, namun tidak termotivasi untuk melakukannya. Hal yang dapat dilakukan adalah :
1)      Memberi imbalan pada model
2)      Memberi imbalan pada anak
3)      Memerintahkan anak untuk membuat pernyataan untuk memperkuat diri, seoerti “Bagus, aku melakukannya!” atau “Oke, saya sudah melakukan hampir semua tugas yang baik dengan benar. Kalau aku terus mencoba, aku akan bisa menyelesaikannya”






Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML